1.
Ayah sebagai pemimpin
2.
Ibu sebagai pendamping ayah
3.
Ayah dan ibu sebagai
pendidik
4.
Lukmanul Hakim: Orang yang
diberi hikmah
Menurut Al-Biqa’i hikmah adalah
diperolehnya pengetahuan yang didukung oleh pengalaman yang benar.
Q.S. Lukman ayat 12
12. dan
Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah
kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya
ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Perintah
bersyukur. Salah satunya adalah mensyukuri nikmat anak yang dianugrahkan oleh
Allah SWT, mensyukurinya dengan cara mendidiknya.
Hadits
Nabi: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, ...”
5.
Pesan Lukman, sebagai ayah,
kepada anaknya
a.
Akidah
Q.S. Lukman: 13
13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Ya Bunayya adalah panggilan kasih sayang.
b.
Akhlak
Ayat 14
14. dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam
Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah
setelah anak berumur dua tahun.
Ayat
15-16
15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha mengetahui.
[1181] Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah
itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha mengetahui.
c.
Ibadah
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
[1181] Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah
itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar